Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘kesehatan’ Category

Asal kata Debus menurut para ahlinya “Tembus” karena yang dilakukan mereka menembuskan paku besar (paku Banten, Red.) ke tubuh. Konon, ini ajang untuk modal para jawara/laskar Banten untuk menghadapi penjajah pada masa Sultan Ageng Tirtayasa. Alhasil, kini menjadi jurusnya Jawara… tetapi tidak semua Jawara bisa melakukannya karena bagi yang tidak mampu justru akan mendatangkan bencana atau kecelakaan.Di Banten ade beberapa macam debus, yakni:

î Debus Al-Madad, îSurosowan, îdan Langitan.

Debus Al-Madad

vDinamakan Debus Al-Madad (meminta bantuan atau pertolongan, Red.) karene para pemainnya setiap kali melakukan aksinya selalu dengan mengucapkan kata-kata Al-Madad, yang seolah menggambarkan bahwa tindakan ini didasarkan atas pertolongan dari Allah SWT.

Debus Al-Madad adalah debus yang sangat berat karena untuk melakukan ini, maenan khalifahnya (pemimpin group) kudu ngelakuin amalan nyang sangat panjang dan berat. Amalan-amalan khalifah debus ini diambil dari tarekat Rifa’iyah atau Qodariyah. Sehingga seseorang yang mendapatkan ijazah untuk menjadi khalifah dari permainan debus ini adalah mereka yang telah dianggap mampu atau lulus dalam menempuh suatu perjalanan panjang dalam mengamalkan suatu do’a-do’a tertentu, melaksanakan puasa dan meditasi lama.

Debus Surosowan

vPerminan debus yang tidak memerlukan kemampuan yang tinggi. Karena itu, permainan debus ini bisa dilakukan oleh para muda-mudi.

Nama “surosowan” diambil dari nama istana Kesultanan Banten. Memang, permainan debus ini sengaja diciptakan untuk menghibur Sultan dan keluarganya. Tidak perlu sakti-saktian yang dimiliki,seperti halnya harus berpuasa atau meditasi, hanya perlu tempelan (alat/jimat pembuat sakti, Red.). berbeda dengan debus Al-Madad yang selain digunakan untuk atraksi juga untuk kesaktian dan pengobatan.

Debus Langitan

Terakhir, permainan Debus Langitan. Debus Langitan cenderung untuk anak-anak sampai para muda-mudi serta masyarakat biasa, tidak ada unsur kesaktian yang dimiliki, hanya sekedar hiburan saja. Biasanya, tempelan dipakai oleh pengguna. Sesudahnya dipakai, maka kekuatan tersebut akan menghilang. Orang yang sebelumnya kuat ditusuk, jika sudah selesai akan mudah ditusuk, berbeda dengan Al-Madad.

Sebagian besar di Banten, Cirebon dan Priangan Debus “intinya” merupakan media dakwah dengan menggunakan amalan2 Al Hikmah dari ajaran tarekat di daerah masing2 penyebaran. Tetapi ada juga sebagian yang bermain debus masih menggunakan amalan jangkawokan (amalan untuk mendapatkan kesaktian, Red.), seperti di daerah Ujung Berung Atas, Cilengkrang, yang masih kuat Sunda Wiwitannya bisa kita temukan.

Asal muasal debus adalah dari tarikat rifaiah, yang dibawa ke Nusantara mungkin pertama kali oleh Nurrudin Arranirimelalui kesultanan Samudra Pasai di abad 16 atau sebelum datangnya Belanda ke Nusantara. Debus itu turun ke Minangkabau pertama kali dan disebut Badabuih.

Dalam Badabuih, sebenarnya seseorang yang sedang trance dalam dzikirnya menusukkan berbagai benda tajam dan dia tidak akan merasakan apapun karena dia sedang pada tingkat epiphany atau kegembiraan yang luar biasa karena ‘bertatap muka’ dengan Sang Khalik. Sebenarnya badabuih hanya berisikan dzikir. Jikalau kita ingin melihat badabuih yang asli, masih sangat banyak di Irak dan Turki.

Bagaimana Badabuih bisa menjadi Debus di banten? Berarti sama dengan menyebarnya ajaran Islam ke pulau jawa.

Meskipun debus terlihat sama, tetapi pada dasarnya terasa perbedaan yang sangat signifikan bagi yang mengetahui.

vDebus ala tarikat di Iraq: Benar-benar dilakukan sambil berdzikir dan menggunakan benda tajam dan keras untuk dihantamkan ke tubuh.

vDebus di Indonesia: Lidah di potong putus, dikunyah menyambung kembali (rawarontek, Red.), menggoreng telur di kepala. Masyaallah.

Debus dan Rukun Iman yang Pertama

Dulu, mantrijeron (praktisi debus saat itu, Red.) bermain debus hanya ilmu kebal senjata, api, air keras dan tahan digoda perempuan cantik, dengan hanya menggunakan kalimat tauhid, bukan mantera khusus. Setelah mengucapkan mantra “Haram kau sentuh kulitku, haram kau minum darahku, haram kau makan dagingku, urat kawang, tulang wesi, kulit baja, aku keluar dari rahim ibunda. Aku mengucapkan kalimat la ilaha illahu“. Maka pada saat itu juga ia menusukkan golok tersebut ke paha, lengan, perut dan bagian tubuh lainnya. Pada saat atraksi tersebut iapun menyambar leher anak kecil sambil menghunuskan goloknya ke anak tersebut. Anehnya bekas sambaran golok tersebut tidak ada meninggalkan luka yang sangat berbahaya bagi anak tersebut.

Atraksi yang sangat berbahaya tersebut biasa kita kenal dengan sebutan Debus, Konon kesenian bela diri debus berasal dari daerah Al-Madad. Semakin lama seni bela diri ini makin berkembang dan tumbuh besar disemua kalangan masyarakat Banten sebagai seni hiburan untuk masyarakat. Inti pertunjukan masih sangat kental gerakan silat atau beladiri dan penggunaan senjata. Kesenian debus Banten ini banyak menggunakan dan memfokuskan di kekebalan seseorang pemain terhadap serangan benda tajam, dan semacam senjata tajam ini disebut dengan debus.

Kesenian ini tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun yang lalu, bersamaan dengan berkembangnya agama islam di Banten. Pada awalna kesenian ini mempunyai fungsi sebagai penyebaran agama, namun pada masa penjajahan belanda dan pada saat pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa. Seni beladiri ini digunakan untuk membangkitkan semangat pejuang dan rakyat banten melawan penjajahan yang dilakukan Belanda. Karena pada saat itu kekuatan sangat tidak berimbang, Belanda yang mempunyai senjata yang sangat lengkap dan canggih. Terus mendesak pejuang dan rakyat banten, satu satunya senjata yang mereka punya tidak lain adalah warisan leluhur yaitu seni beladiri debus, dan mereka melakukan perlawanan secara gerilya.

Debus dalam bahasa Arab yang berarti senjata tajam yang terbuat dari besi, mempunyai ujung yang runcing dan berbentuk sedikit bundar. Dengan alat inilah para pemain debus dilukai, dan biasanya tidak dapat ditembus walaupun debus itu dipukul berkali kali oleh orang lain.

Atraksi-atraksi kekebalan badan ini merupakan variasi lain yang ada dipertunjukan debus. Antara lain, menusuk perut dengan benda tajam atau tombak, mengiris tubuh dengan golok sampai terluka maupun tanpa luka, makan bara api, memasukkan jarum yang panjang ke lidah, kulit, pipi sampai tembus dan tidak terluka. Mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tetapi dapat disembuhkan pada seketika itu juga, menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang melekat dibadan hancur, mengunyah beling/serpihan kaca, membakar tubuh. Dan masih banyak lagi atraksi yang mereka lakukan.

Dalam melakukan atraksi ini setiap pemain mempunyai syarat-syarat yang berat, sebelum pentas mereka melakukan ritual-ritual yang diberikan oleh guru mereka. Biasanya dilakukan 1-2 minggu sebelum ritual dilakukan. Selain itu mereka juga dituntut mempunyai iman yang kuat dan harus yakin dengan ajaran islam. Pantangan bagi pemain debus adalah tidak boleh minum minuman keras, main judi, bermain wanita, atau mencuri. Dan pemain juga harus yakin dan tidak ragu ragu dalam melaksanakan tindakan tersebut, pelanggaran yang dilakukan oleh seorang pemain bisa sangat membahayakan jiwa pemain tersebut.

Menurut beberapa sumber sejarah, debus mempunyai hubungan dengan tarekat didalam ajaran islam. Yang intinya sangat kental dengan filosofi keagamaan, mereka dalam kondisi yang sangat gembira karena bertatap muka dengan tuhannya. Mereka menghantamkan benda tajam ketubuh mereka, tiada daya upaya melainkan karena Allah semata. Kalau Allah tidak mengijinkan golok, parang maupun peluru melukai mereka.

Pada saat ini banyak pendekar debus bermukim di Desa Walantaka, Kecamatan Walantaka, Kabupaten Serang. Yang sangat disayangkan keberadaan debus makin lama kian berkurang, dikarenakan para pemuda lebih suka mencari mata pencaharian yang lain. Dan karena memang atraksi ini juga cukup berbahaya untuk dilakukan, karena tidak jarang banyak pemain debus yang celaka karena kurang latihan maupun ada yang “jahil” dengan pertunjukan yang mereka lakukan. Sehingga semakin lama warisan budaya ini semakin punah. Dahulu kita bisa menyaksikan atraksi debus ini dibanyak wilayah Banten, tapi sekarang atraksi debus hanya ada pada saat event – event tertentu. Jadi tidak setiap hari kita dapat melihat atraksi ini. Warisan budaya, yang makin lama makin tergerus oleh perubahan jaman.

Sejarah Kesenian Debus

Debus merupakan kesenian asli masyarakat Banten yang diciptakan pada abad ke-16, yaitu tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570), dalam rangka penyebaran agama Islam.

Agama Islam diperkenalkan ke Banten oleh Sunan Gunung Jati, salah satu pendiri Kesultanan Cirebon, pada tahun 1520, dalam ekspedisi damainya bersamaan dengan penaklukan Sunda Kelapa. Kemudian, ketika kekuasaan Banten dipegang oleh Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682), debus difokuskan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajah Belanda. Apalagi, di masa pemerintahannya tengah terjadi ketegangan dengan kaum pendatang dari Eropa, terutama para pedagang Belanda yang tergabung dalam VOC.

Kedatangan kaum kolonialis ini di satu sisi membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata, yaitu terjadinya percampuran akidah dengan tradisi pra-Islam. Hal ini yang terdapat pada kesenian debus.

Bentuk Atraksi Debus

Permainan debus merupakan bentuk kesenian yang dikombinasikan dengan seni tari, seni suara dan seni kebatinan yang bernuansa magis. Kesenian debus biasanya dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat, atau untuk hiburan masyarakat.

Pertunjukan ini dimulai dengan pembukaan (gembung), yaitu pembacaan sholawat atau lantunan puji-pujian kepada Nabi Muhammad, dzikir kepada Allah, diiringi instrumen tabuh selama tiga puluh menit. Acara selanjutnya adalah beluk, yaitu lantunan nyanyian dzikir dengan suara keras, melengking, bersahut-sahutan dengan iringan tetabuhan.

Bersamaan dengan beluk, atraksi kekebalan tubuh didemonstrasikan sesuai dengan keinginan pemainnya : menusuk perut dengan gada, tombak atau senjata almadad tanpa luka; mengiris anggota tubuh dengan pisau atau golok; makan api; memasukkan jarum kawat ke dalam lidah, kulit pipi dan anggota tubuh lainnya sampai tebus tanpa mengeluarkan darah; mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tapi dapat disembuhkan seketika itu juga hanya dengan mengusapnya; menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulitnya tetap utuh. Selain itu, juga ada atraksi menggoreng kerupuk atau telur di atas kepala, membakar tubuh dengan api, menaiki atau menduduki tangga yang disusun dari golok yang sangat tajam, serta bergulingan di atas tumpukan kaca atau beling. Atraksi diakhiri dengan gemrung, yaitu permainan alat-alat musik tetabuhan.

Tokoh Spiritual Debus

Salah satu tokoh spiritual debus asal Banten yang hendak dikemukakan dalam tulisan ini adalah Tubagus Barce Banten atau Abah Barce. Ia cukup dikenal di kalangan penduduk Banten sebagai pemimpin spiritual debus ‘modern’. Konon, ia sanggup menyembuhkan berbagai macam penyakit yang tak dapat disembuhkan dengan pengobatan kedokteran masa kini. Ia juga sering dipanggil sebagai penasihat pribadi masalah-masalah spiritual oleh kalangan elit politis Jakarta.

Abah Barce berperan penting dalam memperkenalkan kesenian debus hingga keluar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, Jerman, Jepang, Malaysia, Spanyol, dan Belanda. Ia mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Amsterdam pada tahun 1985. Selain itu, ia adalah ketua Perkumpulan Paranormal Indonesia cabang Banten sejak Mei 2003, ketua Perkumpulan Judo-Karate-Silat Banten, dan pendiri Laskar Islam Banten pada tahun 1999.

Menurut Abah Barce, debus tidak ada kaitannya dengan dunia mistis atau magic, tidak seperti anggapan kebanyakan orang selama ini, karena magic itu sama dengan perbuatan syirik (menyekutukan Allah). Ia juga mengatakan bahwa debus digunakan oleh para alim ulama zaman dahulu untuk melawan penjajah.

Kesenian Debus Sebagai Potensi Wisata

Terlepas dari anggapan debus berkaitan erat dengan dunia mistis yang bertentangan dengan Islam, ajaran itu turut berperan dalam sejarah diciptakannya kesenian debus di Indonesia, serta pelaksanaan atraksinya yang dimulai dengan pembacaan doa maupun lantunan sholawat Nabi. Tak dapat disangkal, debus merupakan kesenian tradisional khas Banten yang dapat dijadikan sebagai daya tarik bagi para wisatawan.

Jadi, mengapa tidak melestarikan dan mengembangkan kesenian debus, yang juga merupakan ciri khas kebudayaan Banten.

Debus Menurut Ulama Islam

Secara pribadi Abul Hasan asy-Syadzili tidak meninggalkan karya tasawuf, begitu juga muridnya, Abul Abbas al-Mursi, kecuali hanya sebagai ajaran lisan tasawuf, Do’a, dan hizib. Ibn Atha’illah as- Sukandari adalah orang yang pertama menghimpun ajaran-ajaran, pesan-pesan, doa dan biografi keduanya, sehingga kasanah tareqat Syadziliyah tetap terpelihara. Ibn Atha’illah juga orang yang pertama kali menyusun karya paripurna tentang aturan-aturan tarikat tersebut, pokok-pokoknya, prinsip-prinsipnya, bagi angkatan-angkatan setelahnya.

Melalui sirkulasi karya-karya Ibn Atha’illah, tarikat Syadziliyah mulai tersebar sampai ke Maghrib, sebuah negara yang pernah menolak sang guru. Tetapi ia tetap merupakan tradisi individualistik, hampir-hampir mati, meskipun tema ini tidak dipakai, yang menitik beratkan pengembangan sisi dalam. Syadzili sendiri tidak mengenal atau menganjurkan murid-muridnya untuk melakukan aturan atau ritual yang khas dan tidak satupun yang berbentuk kesalehan populer yang digalakkan. Namun, bagi murid-muridnya tetap mempertahankan ajarannya. Para murid melaksanakan Tarikat Syadziliyah di zawiyah-zawiyah yang tersebar tanpa mempunyai hubungan satu dengan yang lain.

Sebagai ajaran Tareqat ini dipengaruhi oleh al-Ghazali dan al-Makki. Salah satu perkataan as-Syadzili kepada murid-muridnya: “Seandainya kalian mengajukan suatu permohonanan kepada Allah, maka sampaikanlah lewat Abu Hamid al-Ghazali”. Perkataan yang lainnya: “Kitab Ihya’ Ulum ad-Din, karya al-Ghozali, mewarisi anda ilmu.

Sementara Qut al-Qulub, karya al-Makki, mewarisi anda cahaya.” Selain kedua kitab tersebut, as-Muhasibi, Khatam al-Auliya, karya Hakim at-Tarmidzi, Al-Mawaqif wa al-Mukhatabah karya An-Niffari, Asy-Syifa karya Qadhi ‘Iyad, Ar-Risalah karya al-Qusyairi, Al-Muharrar al-Wajiz karya Ibn Atah’illah.

vKetaqwaan terhadap Allah swt lahir dan batin, yang diwujudkan dengan jalan bersikap wara’ dan Istiqamah dalam menjalankan perintah Allah swt.

vKonsisten mengikuti Sunnah Rasul, baik dalam ucapan maupun perbuatan, yang direalisasikan dengan selalau bersikap waspada dan bertingkah laku yang luhur.

vBerpaling (hatinya) dari makhluk, baik dalam penerimaan maupun penolakan, dengan berlaku sadar dan berserah diri kepada Allah swt (Tawakkal).

vRidho kepada Allah, baik dalam kecukupan maupun kekurangan, yang diwujudkan dengan menerima apa adanya (qana’ah/ tidak rakus) dan menyerah.

vKembali kepada Allah, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah, yang diwujudkan dengan jalan bersyukur dalam keadaan senang dan berlindung kepada-Nya dalam keadaan susah.

Kelima sendi tersebut juga tegak diatas lima sendi berikut:

îSemangat yang tinggi, yang mengangkat seorang hamba kepada derajat yang tinggi.

îBerhati-hati dengan yang haram, yang membuatnya dapat meraih penjagaan Allah atas kehormatannya.

îBerlaku benar/baik dalam berkhidmat sebagai hamba, yang memastikannya kepada pencapaian tujuan kebesaran-Nya/kemuliaan-Nya.

îMelaksanakan tugas dan kewajiban, yang menyampaikannya kepada kebahagiaan hidupnya.

îMenghargai (menjunjung tinggi) nikmat, yang membuatnya selalu meraih tambahan nikmat yang lebih besar.

Selain itu tidak peduli sesuatu yang bakal terjadi (merenungkan segala kemungkinan dan akibat yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang) merupakan salah satu pandangan tareqat ini, yang kemudian diperdalam dan diperkokoh oleh Ibn Atha’illah menjadi doktrin utamanya. Karena menurutnya, jelas hal ini merupakan hak prerogratif Allah. Apa yang harus dilakukan manusia adalah hendaknya ia menunaikan tugas dan kewajibannya yang bisa dilakukan pada masa sekarang dan hendaknya manusia tidak tersibukkan oleh masa depan yang akan menghalanginya untuk berbuat positif.

Sementara itu tokohnya yang terkenal pada abad ke delapan Hijriyah, Ibn Abbad ar-Rundi (w. 790 H), salah seorang pensyarah kitab al-Hikam memberikan kesimpulan dari ajaran Syadziliyah: Seluruh kegiatan dan tindakan kita haruslah berupa pikiran tentang kemurahan hati Allah kepada kita dan berpendirian bahwa kekuasaan dan kekuatan kita adalah nihil, dan mengikatkan diri kita kepada Allah dengan suatu kebutuhan yang mendalam akan-Nya, dan memohon kepada-Nya agar memberi syukur kepada kita.

Mengenai dzikir yang merupakan suatu hal yang mutlak dalam tarikat, secara umum pada pola dzikir tarikat ini biasanya bermula dengan Fatihat adz-dzikir. Para peserta duduk dalam lingkaran, atau kalau bukan, dalam dua baris yang saling berhadapan, dan syekh di pusat lingkaran atau diujung barisan. Khusus mengenai dzikir dengan al-asma al-husna dalam tareqat ini, kebijakjsanaan dari seorang pembimbing khusus mutlak diperlukan untuk mengajari dan menuntun murid. Sebab penerapan asma Allah yang keliru dianggap akan memberi akibat yang berbahaya, secara rohani dan mental, baik bagi sipemakai maupun terhadap orang-orang disekelilingnya. Beberapa contoh penggunaan Asma Allah diberikan oleh Ibn Atha’ilah berikut: “Asma al-Latif,” Yang Halus harus digunakan oleh seorang sufi dalam penyendirian bila seseorang berusaha mempertahankan keadaan spiritualnya; Al-Wadud, Kekasih yang Dicintai membuat sang sufi dicintai oleh semua makhluk, dan bila dilafalkan terus menerus dalam kesendirian, maka keakraban dan cinta Ilahi akan semakin berkobar; dan Asma al-Faiq, “Yang Mengalahkan” sebaiknya jangan dipakai oleh para pemula, tetapi hanya oleh orang yang arif yang telah mencapai tingkatan yang tinggi.

Tareqat Syadziliyah terutama menarik dikalangan kelas menengah, pengusaha, pejabat, dan pengawai negeri. Mungkin karena kekhasan yang tidak begitu membebani pengikutnya dengan ritual-ritual yang memberatkan seperti yang terdapat dalam tareqat-tareqat yang lainnya. Setiap anggota tareqat ini wajib mewujudkan semangat tarikat didalam kehidupan dan lingkungannya sendiri, dan mereka tidak diperbolehkan mengemis atau mendukung kemiskinan. Oleh karenanya, ciri khas yang kemudian menonjol dari anggota tareqat ini adalah kerapian mereka dalam berpakaian. Kekhasan lainnya yang menonjol dari tareqat ini adalah “ketenagan” yang terpancar dari tulisan-tulisan para tokohnya, misalnya: asy-Syadzili, Ibn Atha’illah, Abbad.

A Schimmel menyebutkan bahwa hal ini dapat dimengerti bila dilihat dari sumber yang diacu oleh para anggota tareqat ini. Kitab ar-Ri’ayah karya al-Muhasibi. Kitab ini berisi tentang telaah psikologis mendalam mengenai Islam di masa awal. Acuan lainnya adalah Qut al-Qulub karya al-Makki dan Ihya Ulumuddin karya al-Ghozali. Ciri “ketenangan” ini tentu saja tidak menarik bagi kalangan muda dan kaum penyair yang membutuhkan cara-cara yang lebih menggugah untuk berjalan di atas Jalan Yang Benar.

Disamping Ar-Risalahnya Abul Qasim Al-Qusyairy serta Khatamul Auliya’nya, Hakim at-Tirmidzi. Ciri khas lain yang dimiliki oleh para pengikut tareqat ini adalah keyakinan mereka bahwa seorang Syadzilliyah pasti ditakdirkan menjadi anggota tareqat ini sudah sejak di alam Azali dan mereka percaya bahwa Wali Qutb akan senantiasa muncul menjadi pengikut tarikat ini.

Tidak berbeda dengan tradisi di Timur Tengah, Martin menyebutkan bahwa pengamalan tarikat ini di Indonesia dalam banyak kasus lebih bersifat individual, dan pengikutnya relatif jarang, kalau memang pernah, bertemu dengan yang lain. Dalam praktiknya, kebanyakan para anggotanya hanya membaca secara individual rangaian-rangkaian doa yang panjang (hizb), dan diyakini mempunyai kegunaan-kegunaan megis. Para pengamal tarikat ini mempelajari berbagai hizib, paling tidak idealnya, melalui pengajaran (talkin) yang diberikan oleh seorang guru yang berwewenang dan dapat memelihara hubungan tertentu dengan guru tersebut, walaupun sama sekali hampir tidak merasakan dirinya sebagai seorang anggota dari sebuah tarikat.

Hizb al-Bahr, Hizb Nashor, disamping Hizib al-Hafidzah, merupaka salah satu Hizib yang sangat terkenal dari as-Syadzilli. Menurut laporan, hizib ini dikomunikasikan kepadanya oleh Nabi SAW. Sendiri. Hizib ini dinilai mempunyai kekuatan adikodrati, yang terutama dugunakan untuk melindungi selama dalam perjalanan. Ibnu Batutah menggunakan doa-doa tersebut selama perjalanan-perjalanan panjangnya, dan berhasil. Dan di Indonesia, dimana doa ini diamalkan secara luas, secara umum dipercaya bahwa kegunaan megis doa ini hanya dapat “dibeli” dengan berpuasa atau pengekangn diri yang liannya dibawah bimbingan guru.

Hizib-hizib dalam Tarikat Syadzilliyah, di Indonesia, juga dipergunakan oleh anggota tarikat lain untuk memohon perlindungan tambahan (Istighotsah), dan berbagai kekuatan hikmah, seperti debus di Pandegelang, yang dikaitkan dengan tarikat Rifa’iyah, dan di Banten utara yang dihubungkan dengan tarikat Qadiriyah.

Para ahli mengatakan bahwa hizib, bukanlah doa yang sederhana, ia secara kebaktian tidak begitu mendalam; ia lebih merupakan mantera megis yang Nama-nama Allah Yang Agung (Ism Allah A’zhim) dan, apabila dilantunkan secara benar, akan mengalirkan berkan dan menjamin respon supra natural. Menyangkut pemakaian hizib, wirid, dana doa, para syekh tareqat biasnya tidak keberatan bila doa-doa, hizib-hizib (Azhab), dan wirid-wirid dalam tareqat dipelajari oleh setiap muslim untuk tujuan personalnya. Akan tetapi mereka tidak menyetujui murid-murid mereka mengamalkannya tanpa wewenang, sebab murid tersebut sedang mengikuti suaru pelatihan dari sang guru.

Tareqat ini mempunyai pengaruh yang besar di dunia Islam. Sekarang tareqat ini terdapat di Afrika Utara, Mesir, Kenya, dan Tanzania Tengah, Sri langka, Indonesia dan beberapa tempat yang lainnya termasuk di Amerika Barat dan Amerika Utara. Di Mesir yang merupakan awal mula penyebaran tareqat ini, tareqat ini mempunyai beberapa cabang, yakitu: al-Qasimiyyah, al- madaniyyah, al-Idrisiyyah, as-Salamiyyah, al-handusiyyah, al-Qauqajiyyah, al-Faidiyyah, al-Jauhariyyah, al-Wafaiyyah, al-Azmiyyah, al-Hamidiyyah, al-Faisiyyah dan al- Hasyimiyyah.

Yang menarik dari filosufi Tasawuf Asy-Syadzily, justru kandungan makna hakiki dari Hizib-hizib itu, memberikan tekanan simbolik akan ajaran utama dari Tasawuf atau Tharekat Syadziliyah. Jadi tidak sekadar doa belaka, melainkan juga mengandung doktrin sufistik yang sangat dahsyat.

Di antara Ucapan Abul Hasan asy-Syadzili:

Pengelihatan akan yang Haqq telah mewujud atasku, dan takkan meninggalkan aku, dan lebih kuat dari apa yang dapat dipikul, sehingga aku memohon kepada Tuhan agar memasang sebuah tirai antara aku dan Dia. Kemudian sebuah suara memanggilku, katanya ” Jika kau memohon kepada-Nya yang tahu bagaimana memohon kepada-Nya, maka Dia tidak akan memasang tirai antara kau dan Dia. Namun memohonlah kepada-Nya untuk membuatmu kuat memiliki-Nya.”Maka akupun memohon kekuatan dari Dia pun membuatku kuat, segala puji bagi Tuhan!

Aku pesan oleh guruku (Abdus Salam ibn Masyisy ra): “Jangan anda melangkahkan kaki kecuali untuk sesuatu yang dapat mendatangkn keridhoan Allah, dan jangan duduk dimajelis kecuali yang aman dari murka Allah. Jangan bersahabat kecuali dengan orang yang membantu berbuat taat kepada Allah. Jangan memilih sahabat karib kecuali orang yang menambah keyakinanmu terhadap Allah.”

Seorang wali tidak akan sampai kepada Allah selama ia masih ada syahwat atau usaha ihtiar sendiri.

Janganlah yang menjadi tujuan doamu itu adalah keinginan tercapainya hajat kebutuhanmu. Dengan demikian engkau hanya terhijab dari Allah. Yang harus menjadi tujuan dari doamu adalah untuk bermunajat kepada Allah yang memeliharamu dari-Nya.

Seorang arif adalah orang yang megetahui rahasia-rahasia karunia Allah di dalam berbagai macam bala’ yang menimpanya sehari-hari, dan mengakui kesalahan-kesalahannya didalam lingkungan belas kasih Allah kepadanya.

Sedikit amal dengan mengakui karunia Allah, lebih baik dari banyak amal dengan terus merasa kurang beramal.

Andaikan Allah membuka nur (cahaya) seorang mu’min yang berbuat dosa, niscaya ini akan memenuhi antara langit dan bumi, maka bagaimanakah kiranya menjelaskan : “Andaikan Allah membuka hakikat kewalian seorang wali, niscaya ia akan disembah, sebab ia telah mengenangkan sifat-sifat Allah SWT.

http://menembuslangit.blogspot.com/

http://www.banten.go.id/

http://www.sahabatsilat.com/

Read Full Post »


Anak belum benar-benar dapat menerima kekalahan dan bersifat sportif hingga ia berusia kurang lebih enam tahun. Mereka lebih memilih untuk mengabaikan peraturan yang ada dibandingkan menerima kenyataan bahwa mereka kalah. Hal ini terjadi karena anak di bawah usia enam tahun masih memiliki ego yang tinggi. Ia merasa ia harus memenangkan setiap perlombaan yang diikutinya. Oleh karena itu anak masih sulit untuk menerima kekalahan.

Lalu harus bagaimana menghadapinya? Pujilah usaha yang telah dilakukannya. Tekankan seberapa kerasnya anak sudah berusaha dan berlatih untuk mempersiapkannya. BIcarakan perasaan bahagia (fun) dapat berlomba dan bermain dengan teman-teman sebayanya. Hindari bertanya tentang siapa yang memenangkan perlombaan.

Anak belajar dengan memperhatikan apa yang terjadi di sekitarnya. Dengan sikap Anda yang selalu konsiosten – sportif dalam setiap permainan yang Anda ikuti, dan tidak menunjukkan sikap mau menang sendiri, maka anak akan mengikuti sikap Anda tersebut.

Jika anak menang, hindari terlalu membesar-besarkannya. Tunjukkan hal lain yang lebih penting kepada anak, bahwa ia telah berusaha dan senang telah berpartisipasi, bukan menang atau kalah.

Dukungan Anda dalam setiap kegiatan yang dilakukannya dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri anak. Hargai setiap usaha dan yang telah dicapai. Lama kelamaan anak tidak lagi merasa terancam jika ia kalah dari temannya. Jika saat ini sudah terjadi, secara perlahan ajarkan anak untuk berani mengakui kekalahannya secara sportif.

Read Full Post »

03/03/2009 | Baca : 199 | Komentar : 0

Multiple Sklerosis merupakan penyakit kronis (menahun) yang menyerang otak dan syaraf tulang belakang, sehingga sering menimbulkan kecacatan.

Penyakit ini dikenal juga sebagai penyakit autoimun yangbanyak menyerang dewasa muda hingga paruh baya. Sel-sel darah putih tertentu berbalik menyerang otak. Sel-sel darah putih tersebut disebut dengan sel T yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh kita justru merusak myelin (pembungkus atau pelindung saraf).

Siapa saja yang beresiko? Orang-orang yang berusia antara 20 hingga 40 tahun, dan lebih sering didapati pada ras Kaukasia,terutama di Eropa Utara, dua hingga tiga kali lebih banyak dialami wanita.

Kasus Multiple Sklerosislebih banyak didapati pada wilayah di atas garis khatulistiwa (40 derajat seksius di atas garis lintang khatulistiwa).

Perlu dilakukan suatu observasi yang ketat dan konseling terhadap Multiple Sklerosis yang ringan dan jarang timbul. Namun jika Multiple Sklerosis sering kambuh dan bertambah berat, maka perlu diatasi dengan obat-obatan, misalnya:

  1. Beta interferon, merupakan sejenis tiruan dari protein alami manusia yang mengatur sistem kekebalan tubuh dan memerangi infeksi.
  2. Glatiramer, merupakan alternatif untuk beta interferon yang mampu mengendalikan serangan Multiple Sklerosis dengan menjaga sistem kekebalan tubuh agar tidak merusak myelin.

Read Full Post »

Aspirin ternyata tak hanya ampuh untuk mengatasi sakit kepala. Tim ahli gabungan dari Cina dan Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa obat ini bermanfaat juga untuk mencegah gangguan pendengaran akibat antiobiotik jenis aminoglycosides. Perlu diketahui, antibiotik jenis tersebut biasa digunakan selama sekitar 60 tahun untuk mengobati infeksi akut, TBC, dan sejumlah penyakit lainnya. Sayangnya, efek sampingnya adalah kehilangan kemampuan pendengaran.

Penemuan ini ditulis dalam New England Journal of Medicine dan melibatkan 195 pasien Cina yang menerima antara 80 hingga 160 miligram gentamicin (sejenis aminoglycoside) lewat infus, dua kali sehari. Pemberian dilakukan selama lima hingga tujuh hari. Di antara para pasien tersebut, 89 orang di antaranya menerima pula pengobatan aspirin. Sedangkan 106 lainnya menerima obat yang berdampak plasebo (seolah-seolah menyembuhkan), selain menerima pengobatan antibiotik.

Ternyata tingkat kehilangan pendengaran pada pasien yang meminum aspirin sebesar 3 persen. Sedangkan mereka yang tidak diberi aspirin ada 13 persen yang menderita gangguan. Terbukti pula bahwa pada pasien yang diberi aspirin, 75 persen yang menderita kehilangan pendengaran dengan tingkat keparahan yang lebih rendah.

”Kami ingin menyebarkan penemuan ini kepada komunitas medis di seluruh dunia sehingga Anda bisa melakukan pencegahan untuk menekan risiko pada pasien Anda. Aspirin mudah diperoleh dan terjangkau,” kata Jochen Schacht, profesor kimia biologi pada bidang Telinga, Hidung dan Tenggorok (THT) di sekolah kedokteran University of Michigan (U-M) ”Sebelumnya, kami menemukan bahwa pengobatan itu berhasil pada tikus, namun saya sangat senang saat menemukan bahwa cara ini pun berhasil pada manusia. Menerapkan penelitian dari hewan kepada manusia bukan hal yang mudah,” kata Schacht. (n yyn )

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=247010&kat_id=123

Read Full Post »

Mengancam Sistem Kekebalan Tubuh

JAKARTA – Waspalah mengonsumsi minuman dalam kemasan. Utamanya minuman isotonik. Zat pengawet yang ada dalam minuman kemasan itu sangat berbahaya. Salah satunya bisa menyebabkan penyakit sistemic lupus erythematosus (SLE), penyakit yang meyerang sistem kekebalan tubuh. Komite Masyarakat Antibahan Pengawet (Kombet) kemarin merilis hasil risetnya terhadap 28 minuman dalam kemasan. Paling banyak diteliti adalah minuman isotonik. ”Ternyata sebagian besar minuman dalam kemasan mengandung bahan pengawet yang membahayakan tubuh,” kata Ketua Kombet Nova Kurniawan saat Konferensi Pers di Hotel Sari Pan Pasific, kemarin. Penelitian Kombet yang disupervisi oleh Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan (LP3ES) Jakarta dilakukan di tiga laboratorium. Yakni di Sucofindo Jakarta, M-Brio Bogor, dan Bio-Formaka Bogor. Ada dua zat pengawet yang dicari dalam minuman kemasan, yakni natrium benzoat dan kalium sorbet. Riset tersebut dilakukan 17 Oktober hingga 3 November 2006.

Hasilnya, diklasifikasikan dalam empat kategori.

Kategori pertama adalah produk yang tidak ditemukan bahan pengawet natrium benzoat dan kalium sorbat. Yakni Pocari Sweat, Vita-Zone, NU Apple EC, Jus AFI, dan Sportion.

Kategori kedua, produk yang mengandung pengawet natrium benzoat dan mencantumkannya di label kemasan. Minuman yang masuk kategori ini adalah Freezz Mix, Ize Pop, Nihau Orange Drink, Zhuka Sweat, Amazone, Kino Sweat, Arinda Sweat, Arinda Ice Coffee, Cafeta, Vzone, Pocap, Amico Sweat, Okky Jelly Drink, Deli Jus, dan Fruitsam.

Kategori ketiga, ada juga minuman yang mengandung dua pengawet, natrium benzoat dan kalium sorbat, tetapi hanya mencantumkan satu jenis pengawet. Yakni Mizone, Boy-zone, dan Zegar Isotonik.

Kategori keempat, yang paling parah adalah minuman yang mengandung pengawet, tapi tidak mencantumkannya dalam label kemasan. Minuman tersebut adalah Kopi Kap, Jolly Cool Drink, Zporto, Jungle Juice, Zestea, dan Mogu-mogu.

”Kategori ketiga dan keempat masuk dalam kategori pembohongan publik. Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan Depkes harus bertindak tegas dan menarik produk tersebut dari pasar,” kata Nova.

Kombet berencana melakukan class action terhadap BPOM karena mengeluarkan izin minuman berbahan pengawet yang membahayakan manusia. Produsen minuman juga melanggar Permenkes 722 Tahun 1988 tentang bahan tambahan makanan. Juga UU no 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, serta UU No 7 Tahun 1996 tentang pangan.

”Jalur hukum sedang disusun berkasnya,” katanya. Peneliti Lembaga Konsumen Jakarta (LKJ) Nurhasan yang ikut dalam konferensi pers kemarin mengatakan, perkembangan penyakit lupus meningkat tajam di Indonesia. ”Tahun ini saja, di RS Hasan Sadikin Bandung, sudah terdapat 350 orang yang terkena SLE (systemic lupus erythematosus) ,” kata Nurhasan.

Penyakit tersebut merupakan peradangan menahun yang menyerang berbagai bagian tubuh, terutama kulit, sendi, darah, dan ginjal. Hal itu disebabkan adanya gangguan autoimun dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh seseorang yang seharusnya menjadi antibodi tidak berfungsi melindungi, tapi justru sebaliknya, menggerogoti tubuh sendiri. Gejalanya, kulit membengkak, kencing berdarah atau berbuih, gatal-gatal, dan sebagainya.

”Penyakit ini menyebabkan kematian dan belum ada obatnya,” kata Nurhasan. Penyakit lain yang disebabkan bahan pengawet minuman dalam kemasan adalah kanker. ”Karena itu, produsen minuman kemasan sebaiknya memerhatikan hak konsumen untuk sehat. Caranya dengan memperpendek masa kedaluwarsa atau menghilangkan sama sekali bahan pengawet dalam minuman dalam kemasan,” kata Nurhasan.

http://www.kaltimpo st.web.id/ berita/index. asp?berita= celoteh&id=185427

Read Full Post »

Ketika seorang ibu mengandung janin dalam rahimnya, benarkah hanya sang ibu yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup sang janin? Tentu tidak. Allah telah menentukan keberadaan nyawa si janin atas usaha dari dua manusia, ibu dan ayahnya. Kepada mereka berdualah Allah menitipkan amanat yang sangat berat itu. Sayangnya, lebih banyak ayah yang kurang menyadari tanggung jawabnya selama kurun waktu kehamilan tersebut. Penyebab utamanya, karena mereka tak mengalami beban itu secara
langsung.

Jadilah selama sembilan bulan dalam kandungan ibu, janin sebenarnya lebih banyak yatim secara psikologis, karena tak mendapat perhatian dari ayahnya. Setelah si orok terlahir, dapat dilihat mata, dapat dipeluk dan dicium, barulah tumbuh kesadaran suami bahwa ia adalah seorang ayah! Sungguh, sebuah kesadaran yang terlambat. Dan yang rugi bukan saja si janin, tapi juga ayahnya. Berikut di antara kewajiban
ayah terhadap calon bayinya.

Kebutuhan Fisik

Orang tua tak boleh meremehkan faktor pemenuhan kebutuhan fisik janin. Pertumbuhan sel-sel otak, kualitas pertumbuhan badan serta tulang, sudah mulai ditentukan semenjak masa janin. Jangan sampai orang tua menyesal kemudian, saat menemui rendahnya kualitas pertumbuhan bayinya gara-gara lalai mempertahankan kebutuhan gizi di masa ini.

Secara kuantitas saja, ibu perlu makan lebih banyak dari biasanya untuk disubsidikan kepada janin dalam rahim. Belum lagi masalah kualitas, di mana makanan yang masuk harus cukup kandungan protein, vitamin, serta zat-zat gizi lainnya. Dan kewajiban ayahlah untuk menyediakan semua kebutuhan pangan ibu demi pertumbuhan janin
tersebut.

Ayah harus rela memberikan kebutuhan ini, walau itu berarti ia harus menyediakan makanan berkualitas bagi istrinya dua kali lebih banyak dari biasanya. Jika hanya ada sepotong, tak ada salahnya ayah mengalah untuk memberikannya kepada ibu, karena akan bermanfaat untuk dua orang. Jangan pula lupa memberikan kebutuhan tambahan vitamin, penambah darah, serta kalsium bagi ibu. Ayah yang bijaksana akan rajin mengontrol pola makan ibu hamil, menyediakan makanan ekstra berkualitas dan memberikan motivasi kepada istrinya untuk rajin mengkonsumsi makanan-makanan
bergizi tersebut.

Kasih Sayang dan Perhatian

Penelitian membuktikan, janin dalam kandungan sudah bisa merasakan sentuhan kasih sayang orang tua yang mengelus perut bundanya. Ia pun dapat menikmati suara lembut penuh kasih yang diperdengarkan orang tuanya di dekat perut ibu. Para ahli mengatakan, kelak setelah lahir, bayi akan lebih aktif merespons jenis suara yang kerap ia dengar semasa dalam rahim tersebut.

Memang, sentuhan kasih sayang dari ibu sudah cukup memenuhi kebutuhan kasih sayang bagi si janin. Namun penting diingat, bahwa untuk bisa memberikan perhatian dan kasih sayang penuh kepada janinnya, si ibu membutuhkan suasana kejiwaan yang tenang dan bahagia. Ibu yang tertekan dan stres tak akan bisa memberikan perhatian dan kasih sayangnya secara optimal kepada janin. Di sinilah suami akan mengambil peran besar dalam turut menjaga kesehatan kejiwaan istrinya agar tetap stabil, tenang,
dan bahagia. Sebagai orang terdekat yang menjadi belahan jiwa bagi istri, ia bisa menjadi penentu kesehatan jiwa si istri.

Suami harus bisa memberikan perhatian penuh kepada masalah kehamilan istrinya. Misalnya saling berdiskusi mengenai perkembangan yang terjadi pekan demi pekan, bersama-sama mencari informasi mengenai kehamilan dan pendidikan anak dari media cetak maupun dengan bertukar pengalaman, menemani istri memeriksakan kehamilan setiap bulan, mendiskusikan rencana-rencana ke depan bagi calon bayi, hingga menyempatkan diri secara rutin mengelus perut istrinya sambil mengucapkan kalimat kasih sayang.

Akan lebih baik jika suami memberikan hak-hak istimewa kepada istrinya semasa hamil. Bukankah istrinya sedang mengalami perjuangan berat demi keluarga mereka? Suami bisa memilihkan hak-hak istimewa yang mendukung perkembangan kesehatan janin. Misalnya, dengan memberikan makanan ekstra bergizi, memberikan uang belanja tambahan, atau membelikan sebanyak mungkin buku dan majalah yang memuat informasi mengenai kehamilan dan pendidikan anak.

Hal lain yang penting diingat, bahwa dalam proses kehamilan terjadi perubahan kadar hormon yang bisa memberikan pengaruh besar pada kebanyakan wanita hamil, di mana emosi mereka menjadi lebih labil. Ditambah lagi dengan beban fisik yang tak ringan, wajar jika mereka lebih banyak membutuhkan perhatian dibanding sebelum hamil. Begitu beratnya beban yang harus ditanggung ibu hamil, sampai Allah berkenan
memfirmankannya dalam kitab suci al-Qur’an, surat Luqman:14, “…Ibunya
mengandung dalam keadaan lemah dan semakin lemah…

Pendidikan

Pendidikan sudah bisa diterima manusia semenjak masih dalam kandungan. Ayah dan ibu punya kewajiban sama untuk memberikan pendidikan ini. Karena janin berusia tujuh bulan sudah mulai terangsang mendengar suara-suara di sekitar perut ibu, maka orang tua bisa memperdengarkan sesuatu untuknya. Memperdengarkan alunan ayat-ayat suci al-Qur’an adalah pilihan yang baik. Dan jika tak ada tape recorder yang bisa dilekatkan
ke perut ibu, maka ayah dan ibu bisa bergantian untuk mengaji dengan suara keras di dekat perut ibu!

Suara-suara lembut yang mengasah rasa keindahan, merangsang pertumbuhan otak dan kecerdasan, juga diupayakan sering diperdengarkan kepada si janin.

Proses Kelahiran

Suami yang bertanggung jawab pun tak akan kalah repot dan tegangnya dalam mempersiapkan saat-saat kelahiran janin, dibanding sang istri. Banyak sekali yang harus dilakukan suami untuk mempersiapkan masa genting ini, seperti menyediakan biaya persalinan, kebutuhan hidup calon bayi, pemulihan kesehatan ibu, hingga persiapan aqiqah calon bayi.

Selanjutnya, suami pun bertanggung jawab mempersiapkan kekuatan mental istri untuk melahirkan. Harus diingat bahwa ini adalah saat perjuangan hidup dan mati istri bagi keluarganya. Suami harus banyak memberikan perhatian, dorongan, serta motivasi kepada istrinya menghadapi masa sulit ini. Beberapa cara bisa ditempuh, seperti mengikutkan istri ke dalam kelas pelatihan pranatal (pendidikan pra kelahiran) yang banyak diselenggarakan di rumah sakit, hingga turut menemani proses kelahiran itu sendiri.

Adalah satu hal yang sangat positif, jika suami bisa ikut hadir saat proses kelahiran. Kehadiran suami ini, walau sekadar menemani, memegang tangan istri dan membisikkan kata-kata penghibur kepada istri, akan memberikan dorongan kekuatan mental ekstra bagi istri. Walaupun tak dapat mengurangi rasa sakit, namun kekuatan mental yang diperoleh istri akan membuatnya lebih kuat menahan sakit, yang pada akhirnya akan mempermudah proses kelahiran.

Mengenai keterlibatan suami pada proses kelahiran yang sekarang mulai banyak disadari orang ini, para ahli mengatakan bahwa selain bermanfaat untuk istri, inipun bermanfaat bagi suami sendiri. Ketika suami menyaksikan kesakitan yang diderita istri, perjuangan beratnya melawan maut, maka kelak suami akan lebih mampu menghargai dan memahami perasaan istrinya. Selain itu akan tumbuh perasaan khusus dalam hati suami terhadap sang bayi, sehingga akan lebih mengakrabkan ikatan batin
antara ayah dan anak. Dan tentang rumor dampak negatif yang menyebutkan bahwa
kehadiran suami saat kelahiran dapat membuatnya impoten, itu hanya kasus langka yang mungkin terjadi pada satu dari sejuta suami.

Sumber: milis

Read Full Post »


LONDON–MIOL : Riset yang dilakukan oleh para peneliti di Inggris menyatakan bahwa asap rokok menghasilkan polutan 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan sebuah mobil bermesin diesel.

Sebuah penelitian di Majalah Tobacco Control, yang diterbitkan oleh Jurnal Kesehatan Inggris, juga menunjukkan bahwa polusi udara akibat asap rokok di suatu tempat tertutup 15 kali lebih besar dibanding di tempat terbuka.

Percobaan itu dilakukan di dalam sebuah garasi di kota Chiavenna, sebelah utara Itali, suatu daerah yang memiliki kadar polutan rendah. Polutan yang terdapat pada asap merupakan senyawa yang paling berbahaya pada polusi udara, gas itu dapat berasal dari berbagai jenis sumber termasuk rokok dan pipa pembuangan gas. Zat pencemar itu dapat mengakibatkan berbagai jenis penyakit berbahaya, seperti emfisema, paru-paru basah, asma, dan kanker.

Para peneliti memilih garasi sebagai tempat berlangsungnya percobaan, karena ukurannya mirip dengan ruangan kantor di beberapa tempat. Mereka mengatakan bahwa penelitian tersebut harus mendapat perhatian lebih karena hasil percobaan itu, ternyata juga menunjukkan pengaruh buruk asap rokok bagi perokok pasif.

Pada percobaan itu, mesin disel mobil merk Ford Mondeo berkapasitas dua liter bahan bakar dinyalakan selama 30 menit dalam sebuah garasi dengan pintu garasi tertutup dan enam ventilasi kecil yang dibiarkan terbuka.

Mereka kemudian membandingkan hasilnya dengan asap dari tiga batang rokok yang dinyalakan selama 30 menit pada garasi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
Sebuah alat analisis polutan digunakan untuk mengukur kadar polutan pada percobaan itu setiap dua menit.

Para peneliti juga menemukan bahwa ketika rokok dinyalakan jumlah partikel polutan 15 kali lebih besar dibandingkan di luar ruangan, sedangkan jumlah polutan ketika mesin disel dinyalakan hanya sekitar dua kali lebih besar dibandingkan dengan keadaan di luar. (DPA/Ant/O-1)
http://www.depkes.go. id

Read Full Post »

Terapi Air Putih

Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,dll.

Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan.

Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:

Sakit Kepala
Asma
Hosthortobics
Darah Tinggi
Bronchitis
Kencing Manis
Kurang Darah
TBC
Paru-paru
Penyakit Mata
Rematik
Radang Otak
Lumpuh
Batu Ginjal
Haid Tidak Teratur
Kegemukan
Penyakit Saluran Kencing
Leukimia
Radang/Sakit Persendian
Kelebihan Asam Urat
Kanker Peranakan
Radang Selaput Lendir
Mencret
Kanker Payudara
Gangguan Jantung
Disentri
Radang Tenggorokan
Mabuk, Pusing, Gamang
Ambeien
Sembelit
Batuk

Bagaimana Air Minum Itu Bekerja?

Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta tak terbantah,
seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini. Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru.

Darah merupakan hal paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.

Bagaimana Melakukan Terapi Air ini ?

Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai “usha paana chikitsa”.

Setelah itu anda boleh mencuci muka. Hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring.

Apakah mungkin Minum 1.5 Liter Air Sekaligus?

Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan, anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini, dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:

Sembelit – 1 Hari
TBC Paru-Paru – 3 Bulan
Kencing Manis – 7 Hari
Asam Urat – 2 Hari
Tekanan Darah – 4 Minggu
Kanker – 4 Minggu

Catatan :
Disarankan agar penderita radang / sakit persendian dan rematik melaksanakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan-selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.

Kami mohon dengan sangat, metode di atas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara dan tetangga karena hal ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat

” BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENEBARAN INFORMASI INI ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA “

Read Full Post »